PHINTAS Weekly Report 27 June 2022
View PDF
27 Jun 2022

DOMESTIC MARKET REVIEW IHSG

[Resistance : 7100] [Pivot : 7050] [Support : 6950]

Indeks-indeks Wall Street menguat signifikan pada perdagangan Jumat (24/6), dipimpin oleh Nasdaq (3.34%). Dengan demikian, Nasdaq menguat 7.5% sepanjang pekan lalu, diikuti oleh S&P 500 (6.5%) dan DJIA (5.4%) pada periode yang sama. Hal ini sejalan dengan penurunan U.S. 10-year Bond Yield ke 3.134% di Jumat pekan lalu (24/6), dibandingkan 3.231% pada sepekan sebelumnya.

Dari dalam negeri, IHSG diperkirakan masih bergerak fluktuatif dalam rentang support 6950, hingga resistance di 7100 pada pekan ini. Khusus di awal pekan (27/6), IHSG diperkirakan berpotensi kembali uji resistance di rentang 7080-7100.

Di samping arahan positif the Fed, potensi penguatan juga didasari oleh keyakinan Bank Indonesia untuk mempertahankan sukubunga acuan di 3.5% dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 4.5%-5.3% yoy di 2022. Keputusan ini mengindikasikan bahwa meski terdapat pelemahan nilai tukar Rupiah dan kenaikan inflasi dalam beberapa waktu terakhir, hal tersebut dinilai masih dalam batas toleransi BI.

Perhatikan potensi penguatan lanjutan dari saham-saham defensif dan konstruksi seperti JPFA, ERAA, MAPI dan WSKT. Serta perhatikan potensi rebound dari saham JSMR dan BBKP. Untuk saham bank, bisa perhatikan BBNI. 


POINTS OF INTEREST

• Nasdaq menguat 7.5% sepanjang pekan lalu, diikuti oleh S&P 500 (6.5%) dan DJIA (5.4%) pada periode yang sama.

• U.S. 10-year Bond Yield ke 3.134% di Jumat pekan lalu (24/6), dibandingkan 3.231% pada sepekan sebelumnya.

• Bank Indonesia untuk mempertahankan sukubunga acuan di 3.5% dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 4.5%-5.3% yoy di 2022.

• Keputusan ini mengindikasikan bahwa meski terdapat pelemahan nilai tukar Rupiah dan kenaikan inflasi dalam beberapa waktu terakhir, hal tersebut dinilai masih dalam batas toleransi BI.

• IHSG diperkirakan masih bergerak fluktuatif dalam rentang support 6950, hingga resistance di 7100 pada pekan ini.

• Top picks : JPFA, ERAA, MAPI, WSKT, JSMR, BBKP dan BBNI. 


MARKET NEWS

BELL PT Trisula Textile Industries Tbk

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) berencana memberikan pinjaman sebesar Rp15 miliar dengan bunga sebesar 9% (sembilan persen) per tahun kepada PT Chitose Internsional Tbk (CINT) yang merupakan pihak terafiliasi Perseroan. Sebagai informasi, BELL dan CINT telah menandatangani MoU tersebut pada 13 Juni 2022.

TINS PT Timah Tbk

PT Timah Tbk (TINS) telah melakukan eksplorasi di Triwulan I 2022 dengan biaya sebesar Rp43.44 miliar. Kegiatan ekplorasi di darat pada Triwulan I 2022 meliputi pemetaan, geomagnet, core logging, percontoan core, pengukuran grid bor dan pemboran timah (primer & alluvial) di pulau Bangka dan Belitung dengan total meter bor sebanyak 12,552 meter.

INDR PT Indorama Synthetics Tbk

PT Indorama Synthetics Tbk (IRS/INDR) telah melakukan penjualan 100% kepemilikan sahamnya di IRS Universe Pte. Ltd, Singapore (IRSG) kepada Indorama Holdings B.V., Belanda (IHBV) dengan nilai transaksi sebesar US$9.12 juta pada 22 Juni 2022. Sebagai informasi, IRSG adalah anak perusahaan tidak langsung yang dimiliki oleh IRS sedangkan IHBV adalah pemegang saham utama IRS.

CFIN PT Clipan Finance Indonesia Tbk

PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) mengumumkan tidak akan membagikan dividen kepada pemegang saham atas laba bersih di tahun 2021. Hasil RUPS yang diadakan pada 22 Juni 2022, menyetujui keputusan Perseroan untuk tidak membagikan dividen dan menyetujui untuk menetapkan penggunaan laba bersih tahun 2021 sebesar Rp150 juta sebagai cadangan dan Rp46.16 miliar sebagai saldo laba ditahan untuk keperluan investasi dan modal kerja CFIN.

ALDO PT Alkindo Naratama Tbk

Anak usaha PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) yaitu PT Eco Paper Indonesia (ECO) menerima pembiayaan hijau sebesar Rp472 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kerja sama pembiayaan hijau dari BBCA tersebut merupakan sebagai bentuk dukungan usaha dan investasi di segmen ekonomi sirkular yang menjadi bisnis inti dari ECO. Selain itu, tujuan pembiayaan tersebut untuk mendukung pengembangan bisnis ECO yang bergerak pada produksi daur ulang kertas.